Senin, 05 Mei 2008

MADILOG

By. Antonius Agus Sumaryono

Sumber : MADILOG: Materialisme Dialektika Logika

Pokok Masalah
Madilog merupakan salah satu karya besar dari putra bangsa Indonesia yaitu Tan Malaka. Latar belakang dari penulisan ini adalah untuk mengangkat kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Tan Malaka melihat bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya masih mempunyai pola pikir yang selalu dikaitkan dengan mistik. Pola pikir seperti ini yang membawa masyarakat Indonesia pada keterbelakangan.
Madilog Tan Malaka menawarkan suatu perubahan sosial yang mampu untuk membawa masyarakat Indonesia melihat secara realitas. Perubahan sosial ini diharapkan mampu mengangkat martabat masyarakat kepada kehidupan sosial yang lebih baik. Dengan berpikir secara realistis masyarakat akan berjuang untuk mengatasi segala permasalahan sosial dan kritis terhadap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.

Pembahasan
Karya Tan Malaka secara garis besar ada tiga yaitu: pertama, Materialisme sebenarnya berarti pendangan yang menyatakan bahwa yang ada hanyalah materi dan segala apa yang ada mesti berasal dari materi. Madilog mengupas pemikiran atas pemahamannya terhadap materialisme yang menurutnya berlainan dengan filsafat materialisme yang ada di Barat. Di Barat, materialisme adalah segala sesuatu di dunia ini berasal dari benda, maka yang bukan benda dan tak masuk akal, akan dianggap sebagai sesuatu yang tak ilmiah dan harus ditolak. Baginya bersikap meterialis berarti memandang realitas secara nyata, dengan memakai ilmu pengetahuan bukan dengan kacamata mitos. Pada akhir bab ke-4 Tan Malaka berbicara tentang “batas sains”. Ada 2 batas yang pertama batas dari luar, yang kedua dari dalam. Dari luar sains dibatasi oleh kapitalisme: “Masyarakat modal menghambat kemajuan sains”.[1] Di sosialisme ilmu pengetahuan dapat berkembang tanpa hambatan. Menurut Tan Malaka aksioma Barat itu tak cocok diterapkan di Indonesia. Sebab, sekalipun belum dapat diterangkan tetapi kalau fakta sebagai lantainya ilmu bukti itu ada secara konkret, ia bersedia menerimanya sebagai bukti. Karena itu, materialisme baginya merupakan suatu cara berpikir yang realistis, pragmatis dan fleksibel.
Kedua, Dialektika tidak memuat hal-hal yang baru, melainkan sepenuhnya mengikuti apa yang memang sudah menjadi standart. Dialektika adalah “cara berpikir berlainan”, cara berpikir “timbal balik”. Orang yang hanya berpikir logis akan mampu menjawab pertanyaan.[2] Mengapa dialektika penting bagi Tan Malaka? Karena dialektika dianggap memungkinkan materialisme untuk mengatasi kesulitan yang serius, yaitu bagaimana menjelaskan bentuk-bentuk kompleks organisme hidup dan akhirnya manusia bisa berpikir. Dialektika menjelaskan dengan 2 hukum yaitu “negasi atas negasi”[3] atau “pembatalan atas pembatalan”.[4]
Ketiga, Logika sebagai aturan tentang cara berpikir yang masuk akal tetap berlaku. Tan Malaka berpendapat masyarakat kita dari dulu sampai sekarang secara sosiologis maupun antropologis tak mungkin menjadi masyarakat materialis seperti yang dialami di Barat yang otomatis Marxisme adalah turunannya. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang selalu percaya akan adanya kekuatan lain di luar dirinya yang menguasai alam serta isinya dan ini bersifat gaib. Begitulah Tan Malaka, dengan ditunjukkannya melalui berbagai kepercayaan, seperti animisme, dinamisme dan agama Hindu, Budha, Kristen, Islam juga yang bermunculan dan dianut penduduk Nusantara. Berpikir logis secara sederhana berarti bahwa “persoalan pasti dijawab dengan pasti pula”.[5] Dialektika berlaku bagi pengetahuan dalam garis besar, tetapi untuk wilayah mikro orang tetap harus berpikir logis. Tan Malaka sangat bersemangat tentang logika sehingga uraian tentang logika terinci dengan dalil-dalilnya. Tekanan Tan Malaka pada logika ini diharapkan mampu untuk menyingkirkan pemikiran mengenai logika mistika.

Pokok Temuan
Tan Malaka dalam bukunya ini ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk keluar dari kungkungan logika gaib. Madilog merupakan suatu ajakan kepada masyarakat Indonesia agar mau keluar dari kegelapan irasionalitas dan masuk ke dalam terang rasionalitas modern. Dalam Madilog Tan Malaka kelihatan terobsesi untuk membebaskan bangsanya dari kungkungan keterbelakangan. Mengapa masyarakat Indonesia terbelakang? Karena masih terperangkap dalam “logika mistika”. Jalan satu-satunya untuk membebaskan diri dari logika mistika adalah Madilog: materialisme, dialektika dan logika. Inilah gagasan dasar dari pemikiran Tan Malaka.
Logika mistika dijelaskannya dengan contoh cara berpikir di Mesir kuno. Logika mistika adalah logika gaib, cara berpikir yang tidak menjelaskan apa yang terjadi dalam dunia nyata dengan mencari sebab-sebabnya, tetapi dengan kembali kepada perbuatan roh-roh di alam gaib yang berada “di belakang” alam nyata. Karena itu, orang masih terlilit oleh logika gaib sehingga tidak bisa maju. Cara berpikir seperti ini yang ingin dirombak oleh Tan Malaka terhadap masyarakat Indonesia untuk bisa keluar dari logika mistika.

Refleksi

Kebudayaan Timur khususnya Indonesia masih sangat kuat memegang tradisi mengenai mitos. Wacana ini sebagai satu jawaban untuk berpikir kritis terhadap setiap permasalahan yang muncul dalam struktur masyarakat. Tan Malaka adalah seorang tokoh sosial bangsa Indonesia yang berusaha untuk mendobrak kebuntuan pandangan masyarakat Indonesia terhadap mitos. Buku madilog ini memberikan satu pandangan baru bagi pola pikir masyarakat Indonesia kepada keterbukaan akan realitas. Masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih terbelenggu dengan budaya mitos diharapkan untuk tidak berhenti sampai di sini, melainkan mencari makna yang ada di balik mitos itu.
Madilog Tan Malaka mengajak masyarakat Indonesia untuk membawa pola kehidupan masyarakat yang berpandangan luas dan berpikir secara logis. Selubung mitos yang sangat kental dengan budaya masyarakat Indonesia pelan-pelan harus mulai ditinggalkan untuk menuju era baru yakni masyarakat madilog (materialistik dialektik logika). Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah: (1) Dibentuk dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti, (2) Bersifat Indonesia sentris, (3) Futuristik dan (4) Mandiri, konsekwen serta konsisten. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia cara berpikir ilmiah bukan berpikir secara kaji atau hafalan, bukan secara “Text book thinking”, atau bukan dogmatis dan bukan doktriner.


Kepustakaan

Malaka, Tan. MADILOG: Materialisme Dialektika Logika, Jakarta: Indikator, 1999.


[1] Tan Malaka, Madilog: Materialisme Dialektika Logika, Jakarta: Indikator, 1999, hlm. 106.
[2] Ibid, hal. 117.
[3] Ibid, hal. 180.
[4] Ibid, hal. 246.
[5] Ibid, hal. 260.

4 komentar:

njlajahweb mengatakan...

Sekilas Info Qs 13:5, Qs 40:73-75, Qs 9:68, Qs 5:9(5:8), Qs29:46, Qs10:27, Qs2:62, Qs23:101-103

njlajahweb mengatakan...

sekilas Info Qs 40:73 kemudian dikatakan kepada mereka: "Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan, 74 (yang kamu sembah) selain Allah?" Mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu". Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir. 75 Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan). 76 (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong".

Qs 13:5 Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Qs 9:68 Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.

Qs 5:9 (5:8) Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Qs 5:3 (5:2) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian( mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Qs 10:27 Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Qs 2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Qs 23:101 Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. 102 Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. 103 Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

Mat 13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.

Mat 12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

njlajahweb mengatakan...

Sekilas info Saat kapanpun KeilahianYesusKristus juga RohKudus bisa disebut Allah, (hanya jika berdasarkan KualitasKeilahian)

Demikian juga saat kapanpun Yesus juga RohKudus bisa disebut Utusan, (hanya jika berdasarkan “selain” dalam hal KualitasKeilahian.

14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
+++
16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
( Sebutan Tuhan sebenarnya tidak ditujukan pada Manusia Yesus, tapi pada KualitasAllah yang terkandung dalam KeilahianYesus )
---
5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
+++
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
===

Qs 11:37 Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Qs 21:29 Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah," maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim
Qs 29:8 Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Qs 70:40 Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.
---
3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

njlajahweb mengatakan...

28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
---
5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
***
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

---
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
---
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
9:19 Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
---
28:5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
28:7 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."
28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
---
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
---
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."