Senin, 05 Mei 2008

REPUBLIK GOYANG

By. Antonius Agus Sumaryono


Bicara masalah goyang menggoyang merupakan suatu topik yang enak untuk dibahas. Pembahasan mengenai goyang menggoyang ini menjadi suatu keahlian dari sebuah negeri yang bernama “Republik Goyang”. Buktinya, masalah goyang dari seorang diva di negeri “Republik Goyang” saja menjadi suatu persoalan nasional dari republik ini. Sedangkan, permasalahan yang menyangkut kesejahteraan bersama seolah-olah terabaikan seperti masalah banjir, lumpur dan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
Penderitaan rakyat akibat dari banjir, lumpur dan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok menjadi polemik bagi penduduk “Republik Goyang”. Republik Goyang ini memang sedang dilanda demam goyang di mana-mana perbincangan yang lagi hangat dibahas hanya masalah goyang. Urusan goyang menggoyang lebih menjadi perhatian dari oknum-oknum di “Republik Goyang” dibandingkan dengan jeritan rakyat yang menderita akibat banjir, lumpur dan kenaikan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi. Urusan goyang menggoyang di negeri Republik Goyang ini menjadi suatu pembahasan yang menarik bagi para pejabat pemerintahan. Bahkan, urusan goyangan dari seorang diva republik ini menjadi berita yang hangat dibahas oleh beberapa pejabat pemerintahan.
Goyangan erotis dari sang diva memang membius banyak orang untuk mengidolakannya, tetapi di balik goyangan sang diva ada yang beberapa pejabat yang menolak kehadirannya untuk menggoyang kotanya. Hal ini ada kaitannya dengan masalah pornografi dan pornoaksi dari goyangan sang diva. Bagi, sang diva sendiri goyangan yang dilakukannya di atas panggung bukan semata-mata untuk membangkitkan birahi bagi penonton. Karena, sebelumnya juga pernah ada peristiwa goyangan dari seorang penyanyi yang juga dikabarkan mendapat perhatian penting khalayak di republik goyang ini, sehingga perihal goyangan erotis mendapat pencekalan. Sebenarnya urusan goyangan erotis yang mengundang nafsu tidak bisa di generalisasi begitu saja. Semua itu berbalik kepada pribadi masing-masing. Jika, orang yang melihat goyangan erotis dari awalnya sudah mempunyai pikiran porno ya melihat goyang dari sang diva sebagai tarian pornoaksi.

Study tentang goyang

Sekarang yang diperlukan adalah suatu study tentang goyang. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah urusan goyang masuk dalam salah satu bidang study di dunia pendidikan? Ternyata masalah goyang menggoyang yang melanda republik goyang ini bukan hanya sekedar goyangan yang dibilang dapat menaikkan birahi saja tetapi masalah goyang juga terjadi dalam sistem pemerintahan.
Masalahnya goyangan erotis juga mengusik beberapa oknum yang pemerintahan untuk mengalihkan perhatian rakyat terhadap situasi politik di republik ini. Politik republik goyang yang akhir-akhir ini akan memulai Pilkada seolah-olah terabaikan. Bukan hanya itu saja masalah goyang menggoyang dalam perebutan kursi jabatan di salah satu perguruan tinggi untuk memilih seorang calon rektor juga terjadi. Apakah sebenarnya yang sedang terjadi dengan republik goyang ini, sehingga urusan goyang sudah begitu membudaya. Seberapa pentingkah urusan goyang dengan memikirkan jalan keluar dalam mengurangi penderitaan rakyat sehingga urusan mampu untuk mempengaruhi kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Begitu menggiurkan memang berbicara masalah goyang menggoyang. Kalau ditelisik lebih jauh lagi goyang mempunyai suatu kekuatan magi yang dapat membius dan mempengaruhi pikiran orang. Mungkin goyang adalah suatu ritual dari republik ini yang di dalamnya terdapat unsur-unsur mistik karena akibat goyang dapat menimbulkan suatu prahara besar dan bahkan nasional. Goyang menjadi perhatian banyak orang dengan mengalahkan suatu kepentingan yang lebih besar dari sekedar masalah banjir, lumpur dan kesulitan bahan pokok rakyat.
Memang, goyang seharusnya masuk dalam kurikulum pendidikan karena dengan sedikit study mengenai goyang akan membuka wawasan baru bagi penduduk republik goyang ini. Diharapkan dengan study goyang masyarakat dapat menilai secara realistis apakah urusan goyang dapat dimasukkan dalam perundang-undangan.

Isu mengenai goyang

Kasus goyangan sang diva yang dihembuskan telah berhasil meninabobokan masyarakat dari republik goyang ini. Rakyat terbuai oleh urusan goyang menggoyang sehingga masalah yang menjadi perhatian utama untuk diperjuangkan terabaikan. Masalah penanganan korban banjir, lumpur yang seharusnya menjadi masalah yang perlu penanganan secepatnya dari pemerintah kurang mendapat perhatian.
Memang, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa daripada pusing memikirkan beban hidup lebih baik bergoyang saja. Ada kalanya goyang bisa membantu orang untuk sekedar melepaskan penat, tetapi jangan masalah goyang membuat orang melalaikan kesejahteraan banyak orang. Pemerintah lebih baik mengurusi penanganan banjir, lumpur dan bagaimana kebutuhan harga bahan pokok dapat dijangkau oleh masyarakat daripada hanya sekedar mengurusi goyang menggoyang.
Isu mengenai goyang menggoyang sedikit banyak telah membawa orang untuk menaikkan tekanan andrenalin. Masyarakat memberikan respons yang serius terhadap isu goyang menggoyang. Sangat ironis bahwa republik yang sangat kaya dan makmur ini dibodohi oleh beberapa oknum yang dengan sengaja meniupkan isu goyang untuk menutupi kelemahannya. Mungkinkan republik ini dapat bangkit dari keterpurukannya? Jawaban itu ada dalam benak semua rakyat republik goyang ini, karena masa depan republik berada di tangan para generasi penerusnya.
Isu mengenai goyang yang sedang melanda republik ini telah membius para elit politik. Seandainya para elit politik tidak memikirkan masalah goyang menggoyang niscaya masalah banjir, lumpur dan keprihatinan masyarakat mengenai kenaikan harga bahan kebutuhan pokok akan dapat cepat teratasi. Pemerintahan republik goyang ini akan

Tidak ada komentar: